Untuk Nura ( 3 )

Saat malam semakin menepi semakin jelas bayangmu terlukis dalam benakku, bukan tragedi tetapi kesedihan terlihat pekat dalam hatiku sebuah ketidakberdayaan karena kerinduan akan dirimu. Kenapa kamu diam.. sebuah pilihan yang sulit bagiku jika kau hanya terdiam, apa yang harus ku katakan pada hatiku nanti.. berhenti atau tetap melangkah mencoba mengikuti derap langkah kakimu. Berteriaklah sekencangmu biar ku rasa ku dengar disini biar hati ini mengerti apa yang kamu mau, apa yang tlah kulakukan sepertinya tidaklah cukup untuk meruntuhkan hatimu. Waktu terus berlalu namun tak ada yang berubah kamu masih tetap terdiam dan cintamu tetap ada memenuhi ruang hatiku, aku tau ini semua tak mudah bagimu tapi kamu bisa mencobanya memulai dengan hatimu jadikanlah hatimu penguasa dari apa yang kamu miliki, dan jika kamu mau... kau adalah kupu-kupu tak ada yang bisa merampas hati dan jiwamu kau pantas bahagia dengan apa yang kamu pilih. Ku katakan padamu aku tidak akan mengambil sesuatu yang bukan milikku bila saatnya nanti kamu tidak bersamaku aku akan mencoba memahamimu karena aku mecintaimu, aku akan tetap melangkah meneruskan hidup ini. Aku tidak akan memintamu untuk mengerti dan memahamiku, semua ini cukup bagiku... menunjukkan siapa diriku dan dirimu sesungguhnya. Baca selanjutnya